IndonésieLoi n° 24 sur le drapeau, la langue,
|
Bahasa Indonesia". Les articles portant sur la langue sont principalement les articles 25 à 45.Cette loi en partie linguistique a été adoptée en 2009 par le Parlement indonésien. Son titre en anglais est le suivant, mais il n'existe pas de version anglaise du texte au moment d'écrire ces lignes : Law no. 24 of 2009 on the National Flag, Language, Emplem and Anthem ("Language Act"). La version française présentée ici est une traduction sous toute réserve de l'indonésien: Undang-udang tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. On pourrait traduire par Loi sur le drapeau, la langue, les symboles de l’État et l’hymne national. Les mots précis pour désigner la «langue indonésienne» sont "
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: BAB III BAHASA NEGARA Bagian Kesatu Umum Pasal 25 1) Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumberdari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yangdikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bagian Kedua Penggunaan Bahasa Indonesia Pasal 26 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundang-undangan. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara. Pasal 28 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri. Pasal 29 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. 2) Bahasa pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik. 3) Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk satuan pendidikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidik warga negara asing. Pasal 30 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi publik di instansi pemerintahan. Pasal 31 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia. 2) Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris. Pasal 32 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia. 2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri. Pasal 33 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta. 2) Pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum mampu berbahasa Indonesia wajib mengikuti atau diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa Indonesia. Pasal 34 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam laporan setiap lembaga atau perseorangan kepada instansi pemerintahan. Pasal 35 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah di Indonesia. 2) Penulisan dan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk tujuan atau bidang kajian khusus dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing. Pasal 36 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nama geografi di Indonesia. 2) Nama geografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya memiliki 1 (satu) nama resmi. 3) Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. 4) Penamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila memiliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat, dan/atau keagamaan. Pasal 37 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia. Pasal 38 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum. 2) Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai bahasa daerah dan/atau bahasa asing. Pasal 39 1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi melalui media massa. 2) Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing yang mempunyai tujuan khusus atau sasaran khusus. Pasal 40 Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 39 diatur dalam Peraturan Presiden. Bagian Ketiga Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa Indonesia. Pasal 41 1) Pemerintah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra Indonesia agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan perkembangan zaman. 2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh lembaga 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. 1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. 2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pasal 43 2) Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitasi untuk meningkatkan kompetensi berbahasa asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Bagian Keempat Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional Pasal 44 1) Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Bagian Kelima Lembaga Kebahasaan Pasal 45 Lembaga kebahasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2), Pasal 42 ayat (2), dan Pasal 44 ayat (2) dibentuk sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan bertanggung jawab kepada Menteri. Pasal 65 Warga Negara Indonesia berhak dan wajib memelihara, menjaga, dan menggunakan Bendera Negara, Bahasa Indonesia, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan untuk kehormatan dan kedaulatan bangsa dan negara sesuai dengan Undang-Undang ini. Pasal 73 Peraturan pelaksana yang diperlukan untuk melaksanakan Undang-Undang ini diselesaikan paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. |
LOI DE LA RÉPUBLIQUE D’INDONÉSIE SUR LE DRAPEAU, LA LANGUE, LES SYMBOLES DE L'ÉTAT ET L'HYMNE NATIONAL Article 1er CHAPITRE III LANGUE NATIONALE Première partie 2) La langue indonésienne visée au paragraphe 1 doit servir d'identité nationale, de fierté nationale, de moyen pour unifier les différents groupes ethniques, mais aussi un moyen de communication interrégionale et interculturelle de toutes les régions. 3) L'indonésien comme langue officielle du pays visée au paragraphe 1 sert de langue officielle de l'État, d'introduction à l'éducation, de communication niveau national, de développement culturel national, de transactions et de documentation commerciales, ainsi que de moyens pour le développement et l'utilisation des connaissances de la science, de la technologie, des arts et des médias. 1) La langue indonésienne doit être utilisée comme langue d'enseignement dans l'éducation nationale. 2) La langue d'enseignement visée au paragraphe 1 peut utiliser une langue étrangère à des fins qui favorisent la capacité des apprenants dans les langues étrangères. 3) L'emploi de la langue indonésienne visée au paragraphe 1 ne s'applique pas à une unité d'enseignement étrangère ou à une unité d'enseignement spécial qui forme des étrangers. Article 37 2) Les moyens de communication de masse visés au paragraphe précédent peuvent recourir à des langues régionales ou étrangères dans un but particulier ou un objectif spécifique. Troisième partie 2) Le développement, l'orientation et la protection visée au paragraphe précédent doivent être effectués régulièrement de façon progressive, systématique et continuelle par les organismes linguistiques. Article 42 Quatrième partie Cinquième partie Article 65 Les citoyens indonésiens ont le droit et l'obligation d'entretenir, de promouvoir et d'employer le drapeau du pays, la langue indonésienne, et le symbole du pays et les hymnes nationaux pour l'honneur et la souveraineté de la nation et de l'État, conformément à la présente loi Article 73 Les règlements d'application nécessaires pour la mise en vigueur de la présente loi doivent être complétés au plus tard deux ans après la promulgation de la loi. |